Sejak memasang "dark" theme, saya cenderung menjadi malas menulis. Untuk sementara, dark theme saya disable dulu yaa. Terima kasih (^_^) (bandithijo, 2024/09/15) ●
Prakata
Akhir-akhir ini sering sekali beberapa dari teman-teman di group Telegram menanyakan perihal aplikasi screen recorder yang saya gunakan. Saya memang kerap kali menjawab pertanyaan dengan memberikan video-video pendek tanpa suara dengan ukuran yang tidak lebih dari 1-2 MB. Tujuannya agar jawaban yang saya berikan dapat lebih mudah dipahami.
Aplikasi yang membantu mempermudah pekerjaan saya ini adalah Vokoscreen. Saya sudah pernah mencicipi beberapa dari aplikasi screen recorder seperti: Simple Screen Recorder (SSR), Open Boradcaster Studio (OBS), dan Kazam. Namun, selera saya jatuh pada Vokoscreen.
Mengapa Saya Memilih Vokoscreen?
1. Praktis
Sejak program dipanggil kemudian kita melakukan proses perekaman, Vokoscreen dapat dioperasikan dengan sangat praktis. Salah satu faktor yang menyebabkan Vokoscreen saya katakan praktis adalah karena mendukung shortcut key pada setiap tombol fungsinya. Berikut ini adalah beberapa shortcut key yang biasa saya gunakan :
Sortcut Key | Fungsi |
---|---|
Kontrol Perekaman | |
CTRL + SHIFT + F10 | START Recording |
CTRL + SHIFT + F11 | STOP Recording |
CTRL + SHIFT + F12 | PAUSE Recording |
Kontrol Tambahan | |
CTRL + SHIFT + F9 | Magnification Switch |
Kesemua fungsi dari shortcut keys di atas sudah sangat memenuhi kebutuhan saya dalam membuat video demonstrasi pendek.
2. Interface yang mudah dioperasikan
Vokoscreen memiliki user interface yang apabila kita baru pertama kali menggunakannya, kita sudah langsung dapat mengerti bagaimana cara mengoperasikan aplikasi ini.
Pada Tab Video kita dapat mengatur :
- Area yang ingin kita rekam. Terdapat tiga spesifikasi area, Fullscreen, Window, atau Area
- Display. Digunakan untuk memilih monitor mana yang ingin kita rekam apabila menggunakan lebih dari satu monitor
- Magnification. Digunakan untuk menampilkan kaca pembesar. Terdapat tiga ukuran kaca pembesar yang dapat kita gunakan
- Showkey. Digunakan untuk menampilkan inputan keyboard ke dalam screen yang kita rekam
- Showclick. Digunakan untuk menandai area screen yang kita klik. Bagian ini juga dapat kita kustomisasi
- Countdown. Kita dapat menentukan berapa detik lamanya proses hitung mundur sampai proses perekaman dimulai
Pada Tab Audio kita dapat mengatur :
- Enable / Disable audio dengan mencentang checkbox Audio
- Memilih driver Pulse atau Alsa
Pada Tab Format kita dapat mengatur :
- Frames. Jumlah frame yang ingin kita gunakan. 24/25/30
- Format. Format yang dapat kita pilih adalah: mkv, webm, mp4, gif, mov
- Videocodec. Video codec yang dapat kita gunakan adalah: libx264, libx264rgb, libx265, mpeg4
- Lossless. Kita juga dapat memilih hasil output videonya mau dikompres atau tidak
- Audiocodec. Audio codec yang dapat kita gunakan adalah: libmp3lame, mp2, aac
- Kita juga dapat memilih untuk ingin merekam mouse cursor atau tidak
Pada Tab Preferences kita dapat mengatur :
- Videopath. Kita dapat menentukan pada direktori mana video hasil rekaman kita disimpan
- Player. Kita dapat memilih player apa yang akan kita gunakan untuk melihat hasil rekaman apabila tombol Play yang ada di deretan bawah ditekan
- Recorder. Kita dapat memilih aplikasi backend apa yang kita gunakan untuk merekam
- Dan fitur-fitur lain yang dapat dilihat sendiri pada Gambar 4
Pada Tab Webcam kita dapat mengatur :
- Enable / Disable webcam. Kita dapat merekam desktop sambil menyalakan webcam
- Mengatur resolusi dari webcam
- Mengatur mirrored, gray color, dan inverted
Namun, fitur ini jarang sekali saya gunakan. Saya biasa mengkombinasikan dengan aplikasi Guvcview untuk menampilkan webcam ke dalam layar.
Saya belum pernah sama sekali menggunakan tab Ekstension ini.
Instalasi
Untuk memasang Vokoscreen terbilang cukup mudah. Silahkan siapkan direktori khusus atau direktori yang memang kalian sediakan untuk menyimpan aplikasi yang berupa source code.
Sebagai ilustrasi, saya selalu mengumpulkan aplikasi yang berupa source code pada direktori ~/app/
.
Kemudian jalankan perintah di bawah.
$ git clone https://github.com/vkohaupt/vokoscreen
Setelah proses cloning selesai, masuk ke dalam direktori yang sudah kita cloning dari GitHub tersebut.
$ cd vokoscreen
Di dalam direktori ini (vokoscreen
) terdapat file bernama INSTALL
yang berisi daftar paket-paket yang diperlukan oleh Vokoscreen (lihat bagian Requires:) dan yang dibutuhkan untuk mem-build Vokoscreen (lihat bagian BuildRequires:).
Lakukan pengecekan apakah semua paket-paket yang diperlukan sudah terpenuhi?
Apabila sudah, tinggal jalanakan perintah selanjutnya.
$ make
Perintah ini akan meng-compile source code Vokoscreen dan apabila proses kompilasi berhasil, akan menghasilkan file binary yang kita perlukan dengan nama vokoscreen
.
Untuk menjalankannya, ikuti perintah di bawah.
$ ./vokoscreen
Membuat App Launcher
Karena aplikasi ini kita kompilasi sendiri dari source code, terkadang belum terdapat launcher untuk memanggil Vokoscreen. Kita perlu untuk mengkonfigurasinya sendiri.
1. Membuat Symbolic Link
Pertama-tama kita akan membuat symbolic link untuk file binary vokoscreen
yang sudah kita kompilasi sebelumnya yang akan kita letakkan pada /usr/bin/
agar Vokoscreen dapat kita panggil via Terminal.
$ sudo ln -sf /home/bandithijo/app/vokoscreen/vokoscreen /usr/bin/vokoscreen
Catatan: gunakan alamat lengkap dari file vokoscreen
yang kita kompilasi.
Apabila berhasil, sekarang coba buka Terminal dan panggil Vokoscreen.
$ vokoscreen
Apabila Vokoscreen berhasil terbuka, berarti kita dapat lanjut mengkonfigurasi application launcher.
2. Memindahkan Application Launcher
Beruntungnya di dalam direktori ../vokoscreen/applications/
sudah terdapat file vokoscreen.desktop
. Ini adalah file launcher untuk memanggil aplikasi. Tinggal kita pindahkan ke tempat yang benar.
$ cd applications/
$ cp vokoscreen.desktop $HOME/.local/share/applications/vokoscreen.desktop
Apabila berhasil, sekarang coba panggil Vokoscreen menggunakan application launcher / menu laucher pada Desktop Environment yang kalian pergunakan.
Workflow
Kira-kira seperti ini kebiasaan saya dalam menggunakan Vokoscreen.
Hasilnya seperti ini.
Nah, kira-kira seperti ini dulu yang dapat saya tuliskan.
Pesan Penulis
Saat ini Vokoscreen 2.5.8-beta sudah tidak lagi dilanjutkan pengembangannya. Vokoscreen dilanjutkan ke project VokoscreeNG yang merupakan akronim dari Vokoscreen Next Generation. Saat tulisan ini ditulis VokoscrenNG sudah memasuki versi 2.9.5-beta.
Referensi
-
linuxecke.volkoh.de/vokoscreen/vokoscreen.html
Diakses tanggal: 2018/10/28 -
github.com/vkohaupt/vokoscreen
Diakses tanggal: 2018/10/28
Lisensi
Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA 4.0)
Penulis
My journey kicks off from reading textbooks as a former Medical Student to digging bugs as a Software Engineer – a delightful rollercoaster of career twists. Embracing failure with the grace of a Cat avoiding water, I've seamlessly transitioned from Stethoscope to Keyboard. Armed with ability for learning and adapting faster than a Heart Beat, I'm on a mission to turn Code into a Product.
- Rizqi Nur Assyaufi