Sejak memasang "dark" theme, saya cenderung menjadi malas menulis. Untuk sementara, dark theme saya disable dulu yaa. Terima kasih (^_^) (bandithijo, 2024/09/15) ●

بسم الله الرحمن الرحيم

Perhatian

Cara yang akan saya tunjukkan pada catatan kali ini hanya dilakukan pada level local development.

Sebaiknya tidak diterapkan pada level production, karena berkaitan dengan security (dalam hal akses data).

Latar Belakang Masalah

Saya sedang mencoba untuk memanfaatkan docker untuk memasang beberapa komponen-komponen pendukung web development.

Kali ini, yang saya coba pasang adalah PostgreSQL.

Sekenarion Masalah

PostgreSQL akan memberikan layanan dari Docker container.

Yang selama ini saya lakukan adalah, memasang PostgreSQL di sistem saya kemudian mengkonfigurasinya.

Untuk mengkonfigurasi PostgreSQL di Arch Linux untuk tujuan local Development memang sangat mudah sekali.

Tinggal merujuk ke Arch Wiki, dan proses inisialisasi dan konfigurasi awal sudah dijelaskan dan sudah berkali-kali saya coba dan berhasil.

Tujuan Mencari Masalah

  1. Mempelajari Docker
  2. Mencari workflow yang fleksible dengan memanfaatkan Docker

Eksekusi Masalah

1. Mematikan PostgreSQL Service

Kalau kita sudah memiliki PostgreSQL service yang berjalan, sebaiknya kita hentikan dahulu.

systemd

$ sudo systemctl stop postgresql.service

OpenRC

$ sudo rc-service postgresql stop

2. Pulling PostgreSQL Docker Image

Untuk versi, pada contoh kali ini saya akan menggunakan tag 13.1.

$ docker pull postgres:13.1

Untuk tak yang lain, teman-teman dapat merujuk ke Docker Hub: Postgres.

Setelah selesai, bisa cek images dulu untuk memastikan.

$ docker images
REPOSITORY   TAG       IMAGE ID       CREATED       SIZE
postgres     13.1      1f1bd4302537   13 days ago   314MB

Sip.

3. Create Container

Saatnya membuat container.

Saya menggunakan cara praktis saja untuk melakukan instansiasi dari image dengan option dockern run.

$ docker run \
--name postgres \
-p 5432:5432 \
-v /var/run/postgresql:/var/run/postgresql \
-e POSTGRES_PASSWORD=postgres \
-d postgres:13.1

Teman-teman dapat memodifikasi bagian:

--name postgres & -e POSTGRES_PASSWORD=postgres, sesuai dengan preferensi teman-teman.

-d postgres:13.1, sesuaikan dengan image, yang kalian gunakan.

-p 5432:5432, saya menggunakan port yang biasa digunakan oleh postgresql service.

Perhatian

Saya memang sengaja menggunakan volume -v yang berlokasi di /var/run/postgresql:/var/run/postgresql

Tujuannya agar dapat diakses oleh Host dengan Unix Domain Socket.

Bagian inilah yang saya katakan tadi, jangan digunakan pada level production.

Cek status container apakah sudah berhasil dibuat dan dijalankan.

$ docker container ls
CONTAINER ID   IMAGE           COMMAND                  CREATED       STATUS       PORTS                    NAMES
dc005b14dab0   postgres:13.1   "docker-entrypoint.s…"   2 hours ago   Up 1 second   0.0.0.0:5432->5432/tcp   postgres

Sip, sudah berhasil dijalankan.

4. Membuat User

Proses pembuatan container pada langkah ketiga di atas, juga secara otomatis akan membuatkan kita user bernama postgres dengan database yang juga bernama postgres.

Berdasarkan keterangan dari Arch Wiki: Create your first database/user,

Tip: If you create a PostgreSQL user with the same name as your Linux username, it allows you to access the PostgreSQL database shell without having to specify a user to login (which makes it quite convenient).

Gimana? Cocok untuk local development environment bukan?

Kalau kita membuat user role yang bernama sama dengan user yang kita gunakan di sistem, kita tidak perlu repot-repot dengan authentication process.

Misal, username sistem saya bandithijo, maka untuk menikmati kemudahan di atas, saya perlu membuat user role dengan nama bandithijo.

Masuk dengan user role postgres terlebih dahulu,

$ psql -h localhost -p 5432 -U postgres
Password for user postgres: _

Masukkan password untuk role postgres, dengan password yang sudah kita definisikan pada proses pembuatan container di atas.
-e POSTGRES_PASSWORD=postgres.

Artinya password role postgres saya adalah postgres.

Kalau berhasil, kita akan dibawa ke psql shell.

psql (13.1)
Type "help" for help.

postgres=# _


Saatnya membuat user role dengan nama yang sama dengan username sistem kita.

postgres=# CREATE USER bandithijo SUPERUSER CREATEDB;

Saya juga memberikan role berupa SUPERUSER dan CREATEDB.

Cek apakah sudah terdaftar, dengan perintah:

postgres=# \du;
                                    List of roles
 Role name  |                         Attributes                         | Member of
------------+------------------------------------------------------------+-----------
 bandithijo | Superuser, Create DB                                       | {}
 postgres   | Superuser, Create role, Create DB, Replication, Bypass RLS | {}

Sip, sudah terdaftar.


Kemudian, buat database dengan nama yang sama dengan nama user role kita.

postgres=# CREATE DATABASE bandithijo OWNER bandithijo;

Cek apakah database berhasil dibuat, dengan perintah:

postgres=# \l;
                                             List of databases
        Name       |   Owner    | Encoding |  Collate   |   Ctype    |   Access privileges
-------------------+------------+----------+------------+------------+-----------------------
 bandithijo        | bandithijo | UTF8     | en_US.utf8 | en_US.utf8 |
 postgres          | postgres   | UTF8     | en_US.utf8 | en_US.utf8 |
 template0         | postgres   | UTF8     | en_US.utf8 | en_US.utf8 | =c/postgres          +
                   |            |          |            |            | postgres=CTc/postgres
 template1         | postgres   | UTF8     | en_US.utf8 | en_US.utf8 | =c/postgres          +
                   |            |          |            |            | postgres=CTc/postgres
(8 rows)

Mantap.

5. Pengujian

Sekarang tinggal ditest saja.

Kita akan masuk psql shell lagi dengan user role yang baru saja kita buat.

Tapi tidak dengan menggunakan option apa-apa.

$ psql

Kalau berhasil, akan langsung masuk ke dalam database user role kita.

psql (13.1)
Type "help" for help.

bandithijo=# _

Nah, hal tersebut yang dimaksudkan oleh tips dari Arch Wiki di atas.

Dengan begini, kita tidak perlu mengkonfigurasi apa-apa (hostname, port, username, password) di setiap konfigurasi database dari web app yang kita gunakan.

Cukup convenient bukan?

Tapi, jangan digunakan pada level production yaa.

Troubleshooting

1. Connection on Unix Domain Socket

Ketika menjalankan perintah,

$ psql

Kalau teman-teman mendapatkan error seperti ini,

could not connect to server: No such file or directory
        Is the server running locally and accepting
        connections on Unix domain socket "/tmp/.s.PGSQL.5432"?

Kita bisa atas dengan cara yang sedikit kotor.

Yaitu dengan membuatkan simbolik link.

$ sudo ln -sf /var/run/postgresql/.s.PGSQL.5432 /tmp

Coba test jalankan,

$ psql -h localhost -p 5432 -U bandithijo

* Ganti user bandithijo dengan user kalian.

Kalau bisa masuk ke psql shell, berarti tinggal mendefinisikan PGHOST sebagai localhost.

Bisa di file shell rc.

FILE$HOME/.zshrc
export PGHOST=localhost

Kemudian restart shell,

$ exec $SHELL

Tambahan

1. Mengcopy/Backup Postgres data Direktori dari Container ke Host

Mungkin kita ingin melakukan backup data yang ada di dalam postgres container.

Postgres container yang kita buat, menyimpan data pada direktori /var/lib/postgresql/data/.

Kita bisa melakukan pengecekan dengan menggunakan perintah,

$ sudo -iu postgres psql

Kalau berhasil, nanti akan dibawa masuk ke dalam psql shell.

psql (13.1)
Type "help" for help.

postgres=# _

Jalankan perintah di bawah ini untuk melihat lokasi dari direktori data.

postgres=# SHOW data_directory;
      data_directory
--------------------------
 /var/lib/postgresql/data
(1 row)

Nah, lokasi dari direktori data sudah ketemu.

Tentunya lokasi ini bukan lokasi yang ada pada Host sistem kita, melainkan lokasi yang ada pada postgres coontainer.

Informasi

Lokasi ini sedikit berbeda dengan postgres yang kita pasang pada Arch Linux, yang berlokasi di /var/lib/postgres/data/.

Lihat nama atau container_id, dari postgres container yang mau dicopy datanya.

$ docker container ls
CONTAINER ID   IMAGE           COMMAND                  CREATED       STATUS          PORTS                    NAMES
dc005b14dab0   postgres:13.1   "docker-entrypoint.s…"   2 hours ago   Up 34 minutes   0.0.0.0:5432->5432/tcp   postgres

Bisa gunakan container id atau nama container.

Agar praktis, saya gunaka nama container dan saya akan letakkan di direktori HOME.

$ docker cp postgres:/var/lib/postgresql/data $HOME

Kalau berhasil,

total 188
drwx------ base
drwx------ global
drwx------ pg_commit_ts
drwx------ pg_dynshmem
-rw------- pg_hba.conf
-rw------- pg_ident.conf
drwx------ pg_logical
drwx------ pg_multixact
drwx------ pg_notify
drwx------ pg_replslot
drwx------ pg_serial
drwx------ pg_snapshots
drwx------ pg_stat
drwx------ pg_stat_tmp
drwx------ pg_subtrans
drwx------ pg_tblspc
drwx------ pg_twophase
-rw------- PG_VERSION
drwx------ pg_wal
drwx------ pg_xact
-rw------- postgresql.auto.conf
-rw------- postgresql.conf
-rw------- postmaster.opts
-rw------- postmaster.pid

Pesan Penulis

Sepertinya, segini dulu yang dapat saya tuliskan.

Mudah-mudahan dapat bermanfaat.

Terima kasih.

(^_^)

Referensi

  1. hub.docker.com/_/postgres
    Diakses tanggal: 2021/01/12

  2. wiki.archlinux.org/index.php/PostgreSQL
    Diakses tanggal: 2021/01/12

  3. digitalocean.com/community/tutorials/how-to-move-a-postgresql-data-directory-to-a-new-location-on-ubuntu-16-04
    Diakses tanggal: 2021/01/13


Penulis

bandithijo

My journey kicks off from reading textbooks as a former Medical Student to digging bugs as a Software Engineer – a delightful rollercoaster of career twists. Embracing failure with the grace of a Cat avoiding water, I've seamlessly transitioned from Stethoscope to Keyboard. Armed with ability for learning and adapting faster than a Heart Beat, I'm on a mission to turn Code into a Product.

- Rizqi Nur Assyaufi

944e8edeccab170ecee65673676b75514b2f62ed