Sejak memasang "dark" theme, saya cenderung menjadi malas menulis. Untuk sementara, dark theme saya disable dulu yaa. Terima kasih (^_^) (bandithijo, 2024/09/15) ●
Prakata
Berinteraksi dengan disk dan partition mungkin merupakan pekerjaan harian bagi sebagian teman-teman, namun tidak dengan saya dan sebagian besar teman-teman yang lain.
Catatan ini hadir untuk menyimpan beberapa “best practice” yang dapat kita gunakan, apabila kita memerlukannya saat akan berurusan dengan disk dan partition.
Perbedaan Disk dan Partition
Saya lihat banyak sekali teman-teman yang masih suka tertukar-tukar dalam membedakan dan mengidentifikasi sebuah block termasuk disk atau partition.
Sederhananya seperti ini,
NAME
sda <== disebut, disk, biasanya ditulis /dev/sda
├─sda1 <== disebut, partition, biasanya ditulis /dev/sda1
└─sda2 <== disebut, partition biasanya ditulis /dev/sda2
Tips & Tricks
Melihat list block disk
Atau dapat kita artikan mengecek struktur dari partisi.
$ lsblk
Kita juga dapat memformat tampilan output untuk menampilkan field apa saya yang ingin kita tampilkan.
$ lsblk --output=NAME,FSTYPE,SIZE,TYPE,LABEL,MOUNTPOINT
Teman-teman tinggal mendefinisikan aliasnya saja biar praktis.
Mounting file ISO dengan Udisks
Terdapat 2 tahap:
1. Setup loop block disk
$ udisksctl loop-setup -f file_image.iso
$ udisksctl loop-mount -f archlinux.iso
Kalau berhasil, fileiso akan terpasang ke loop block disk.
$ lsblk
NAME FSTYPE SIZE TYPE LABEL MOUNTPOINT
loop0 iso9660 681M loop ARCH_202010
├─loop0p1 iso9660 681M part ARCH_202010
└─loop0p2 vfat 56M part ARCHISO_EFI
Tinggal dimounting.
2. Mounting loop block disk
$ udisksctl mount -p block_disk/block_partition
$ udisksctl mount -p block_disk/loop0p1
$ lsblk
NAME FSTYPE SIZE TYPE LABEL MOUNTPOINT
loop0 iso9660 681M loop ARCH_202010
├─loop0p1 iso9660 681M part ARCH_202010 /run/media/bandithijo/ARCH_202010
└─loop0p2 vfat 56M part ARCHISO_EFI
Secara otomatis udisks akan membuat mount point ke path $XDG_RUNTIME_USER.
Unmounting file ISO dengan Udisks
Sekenarionya tinggal dibalik dari proses mounting di atas.
1. Unmounting loop block disk
udisksctl unmount -p block_disk/block_partition
$ udisksctl unmount -p block_disk/loop0p1
$ lsblk
NAME FSTYPE SIZE TYPE LABEL MOUNTPOINT
loop0 iso9660 681M loop ARCH_202010
├─loop0p1 iso9660 681M part ARCH_202010
└─loop0p2 vfat 56M part ARCHISO_EFI
2. Delete loop block disk
udisksctl loop-delete -b block_disk/block_partition
$ udisksctl loop-delete -b block_disk/loop0
Membuat bootable flash drive dengan dd
Kita dapat menggunakan tools yang bernama dd untuk membuat bootable flash drive dari file ISO.
Misal, kita memiliki file ISO dari Arch Linux yang berlokasi di $HOME/iso/archlinux.iso dan sebuah flash drive yang apabila di pasangkan ke laptop, akan beralamat di /dev/sdb.
Kita dapat mengetahui alamat blok dari flashdrive dengan perintah lsblk.
Selanjutnya tinggal kita ekseskusi.
$ sudo dd if=/path/source of=/path/target
$ sudo dd if=~/iso/archlinux.iso of=/dev/sdb
Kita juga dapat menambahkan beberapa parameter seperti bs=BYTES
atay status=LEVEL
.
Seringnya, saya gunakan seperti ini:
$ sudo dd if=~/iso/archlinux.iso of=/dev/sdb bs=1M status=progress
Untuk penjelasan mengenai parameter lebih lengkapnya, teman-teman dapat membaca sendiri di man dd.
Jangan tambahkan nomor atau partition number, seperti: /dev/sdb1.
Tapi, gunakan block disk, seperti: /dev/sdX, di mana X merupakan abjad yang nilainya berbeda-beda (kondisional), sesuai dengan banyaknya external drive yang terhubung dengan sistem kita.
Kesalahan mendefinisikan if= dan of= dapat berakibat fatal.
Telitilah sebelum mengeksekusi.
Sedang dalam proses penulisan...