Sejak memasang "dark" theme, saya cenderung menjadi malas menulis. Untuk sementara, dark theme saya disable dulu yaa. Terima kasih (^_^) (bandithijo, 2024/09/15) ●
Lakukan backup data sebelum melakukan proses di bawah.
Segala bentuk kerugian, seperti kehilangan data maupun rusaknya perangkat yang kalian gunakan, bukan merupakan tanggung jawab penulis.
Do with Your Own Risk!
Prakata
Sudah merupakan sebuah keharusan sebagai system administrator untuk menerapkan penggantian password secara berkala.
Kedengarannya memang aneh kalau laptop pribadi sering berganti-ganti password secara berkala.
Saya adalah salah satu dari orang yang aneh tersebut.
Alasannya bukan karena menerapkan jadwal khusus untuk berganti password secara berkala, namun karena seringnya berkontribusi dalam menjawab pertanyaan teman-teman pada group Telegram, yang terkadang perlu untuk menampilkan demonstrasi berupa video dengan menampilkan screenkey. Hal ini menyebabkan password user saya terekspose karena saya lupa untuk menonaktifkannya.
Permasalahanan
Karena Home direktori saya adalah direktori yang terenkripsi (menggunakan eCryptfs), disinilah letak tantangannya. Karena tentu saja prosedur untuk mengganti password menjadi tidak biasa.
Teman-teman dapat melihat catatan proses enkripsi Home direktori yang saya lakukan di sini, “Mengenkripsi Home Direktori pada GNU/Linux”.
Pemecahan Masalah
Setelah saya melakukan research kecil-kecilan, ternyata proses penggantian password pada Home direktori yang terenkripsi menggunakan eCryptfs tidaklah begitu sulit.
Saya akan bagi dalam dua langkah, agar lebih mudah untuk dipahami.
- Mengganti password Home direktori yang terenkripsi dengan eCryptfs
- Mengganti password username
Langkah di atas, memang tidak harus berurutan, namun saya merekomendasikan untuk mengerjakan tahap pertama lebih dahulu.
Mengganti Password Home Direktori Terenkripsi
Memang kita dapat melakukannya pada user yang sedang kita aktif (active session).
Di awal saya mencoba pun, saya menggunakan user yang sedang aktif.
Namun, saya sangat merekomendasikan untuk logout terlebh dahulu, dan menggunakan akun root.
-
Logout terlebih dahulu.
-
Masuk ke TTY shell. Bisa TTY2 - TTY6. Pilih saja yang kosong.
Dengan cara CTRL+ALT+F2 untuk TTY2
-
Login dengan root.
-
Jalankan perintah di bawah ini untuk mengganti password Home direktori yang terenkripsi dengan eCryptfs.
# ecryptfs-rewrap-passphrase /home/.ecryptfs/bandithijo/.ecryptfs/wrapped-passphrase
Jangan lupa mengganti bandithijo, dengan username yang teman-teman gunakan.
Apabila berhasil, akan mengeluarkan output seperti di bawah ini.
Old wrapping passphrase: _
Masukkan Terlebih dahulu password lama, kemudian baru dua kali password baru.
-
Dengan begini, proses mengganti passphrase dari Home direktori yang terenkripsi dengan eCryptfs telah selesai.
Jangan logout dulu, karena kita akan lanjut ke tahap berikutnya.
Mengganti Password User
Setelah sebelumnya kita berhasil mengganti passphrase/password dari Home direktori, langkah selanjutnya, kita akan mengganti password dari user yang kita gunakan.
Ini penting mengingat cara kerja dekripsi dari Home direktori menggunakan eCryptfs adalah dengan memanfaatkan PAM, maka kita perlu menyamakan password user dengna passphrase untuk dekripsi Home direktori.
Caranya tentu saja sudah sangat familiar.
$ passwd bandithijo
Jangan lupa mengganti bandithijo dengan username kalian.
Dengan begini tahapan mengganti password user dari Home direktori yang terenkripsi telah selesai.
Lakukan pengujian, apakah kalian bisa masuk ke desktop, dan lihat apakah Home direktori berhasil di-dekripsi secara otomatis.
Pesan Penulis
Tulisan ini bukan merupakan tandingan dari dokumentasi eCryptfs. Silahkan merujuk pada dokumentasi eCryptfs resmi yang sudah saya sertakan pada bagian referensi di bawah.
Dapat pula teman-teman yang menggunakan Arch Linux, merujuk pada Arch Wiki eCryptfs yang sudah saya sertakan di bawah.
Sepertinya seperti ini saja.
Terima Kasih.
Referensi
- wiki.archlinux.org/index.php/ECryptfs#Mounting_2
Diakses tanggal: 2019/06/17
Lisensi
Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA 4.0)
Penulis
My journey kicks off from reading textbooks as a former Medical Student to digging bugs as a Software Engineer – a delightful rollercoaster of career twists. Embracing failure with the grace of a Cat avoiding water, I've seamlessly transitioned from Stethoscope to Keyboard. Armed with ability for learning and adapting faster than a Heart Beat, I'm on a mission to turn Code into a Product.
- Rizqi Nur Assyaufi