Sejak memasang "dark" theme, saya cenderung menjadi malas menulis. Untuk sementara, dark theme saya disable dulu yaa. Terima kasih (^_^) (bandithijo, 2024/09/15) ●

بسم الله الرحمن الرحيم

banner

Latar Belakang

Memegang smartphone adalah hal yang jarang sekali saya lakukan. Tangan saya setiap saat selalu berada di atas keyboard. Dampaknya, setiap pesan yang masuk melalui aplikasi messenger tidak segera dapat saya baca dan balas. Waktu-waktu dimana saya baru akan memegang smartphone adalah ketika urusan saya di atas keyboard telah selesai. Hahaha.

Smartphone-nya di mode silent, bang ?

Nah, justru ndak saya silent loh. Saya suarakan dan getar juga. Yaa mohon maklum saja yaa, kalo sudah asik, suka gak bisa teralihkan dengan yang lain.

Permasalahan

Mayoritas teman-teman yang mempunyai urusan dengan saya belum menggunakan platform messenger yang saya gunakan. Aplikasi yang seperti berjalan secara native pada distribusi sistem operasi GNU/Linux, yaitu Telegram. Kebanyakan masih menggunakan WhatsApp dan sebagian kecil menggunakan Line.

Sebenarnya, WhatsApp menyediakan layanan WhatsApp-Web untuk pengguna Linux – sedangkan untuk Windows dan macOS, mereka memberikan aplikasi native desktop.

gambar_1

Namun, saya merasa kurang praktis karena sebagian besar saya beraktifitas menggunakan browser yang saya tidak ingin diganggu oleh hal-hal lain selain pekerjaan yang sedang saya kerjakan.

Solusi

Pada tahun 2016 - 2017 saya masih sempat menggunakan aplikasi unofficial yang bernama Whatsie. Namun, proyek ini sudah lama ditutup dan tidak diteruskan kembali. Aplikasi ini menyerupai aplikasi native desktop WhatsApp yang berajalan pada sistem operasi Windows dan macOS.

Beberapa waktu lalu saya menemukan sebuah aplikasi yang mirip dengan Whatsie. Aplikasi yang berbasis Whatsapp Web dan dibangun menggunakan Electron juga. Aplikasi ini bernama Whatsapp-Desktop yang dikelola oleh Enrico204 yang semula dikelola oleh bcalik.

gambar_2

Gambar 2 - User Interface dari Whatsapp-Desktop

Whatsapp-Desktop ini juga mempunyai tray icon dan memiliki notifikasi yang terintegrasi dengan sistem.

Instalasi

Proses instalasi menggunakan package manager pada distribusi sistem operasi GNU/Linux yang kalian miliki dapat merujuk pada official page dari halaman GitHub Whatssapp-Desktop, di sini.

Namun pada dokumentasi ini saya hanya akan menuliskan proses instalasi menggunakan build from source.


Langkah awal, kita membutuhkan package manager bernama Yarn. Yarn merupakan package manager untuk Java Script.

$ sudo pacman -S yarn

Lakukan pengetesan apakah yarn sudah berhasil dipasang atau belum.

$ yarn --version
1.6.0


Pasang juga paket Git karena kita akan memerlukannya untuk melakukan repository cloning.

$ sudo pacman -S git

Lakukan pengetesan apakah git sudah berhasil di pasang atau belum.

$ git --version
git version 2.17.0


Perhatian

Untuk distribusi sistem operasi yang lain dapat melakukan instalasi yarn dan git menggunakan package manager masing-masing.


Setelah yarn dan git berhasil terpasang, langkah selanjutnya melakukan cloning terhadap repositori Whatsapp-Desktop.

$ mkdir -p ~/app/whatsapp
$ cd ~/app/whatsapp
$ git clone https://github.com/Enrico204/Whatsapp-Desktop.git
$ cd Whatsapp-Desktop

Kita dapat melihat isi dari direktori hasil repository cloning.

$ ls -al
app
assets
debian
.git
.gitignore
.prepare-release.sh
ISSUE_TEMPLATE.md
LICENSE
clean.js
flatpak.config.json
it.enrico204.whatsapp-desktop.appdata.xml
package.json
packager.json
readme.md
whatsapp-desktop.spec
whatsappdesktop.desktop
yarn.lock


Sekarang, tinggal melakukan kompilasi saja menggunakan Yarn.

Masih pada direktori yang sama – direktori hasil repository cloning Whatsapp-Desktop.

$ yarn install

Tunggu proses ini hinggal selesai.

Selanjutnya,

$ yarn run build:linux

Pada tahap ini, apabila telah selesai maka, akan terdapat sebuah direktori baru bernama dist.

Untuk menjalankan Whatsapp-Desktop, kita cukup menjalankan file bernama WhatsApp yang terdapat di dalam direktori dist/WhatsApp-linux-x64.

dist
└── WhatsApp-linux-x64
    └── WhatsApp

Sekarang, tinggal kita buatkan application launcher nya saja.

$ touch ~/.local/share/applications/whatsapp-desktop.desktop

Buka file whatsapp-desktop.desktop yang baru saja kita buat menggunakan text editor favorit kalian dan copy paste kode di bawah.

FILE$HOME/.local/share/applications/whatsapp-desktop.desktop
#!/usr/bin/env xdg-open
[Desktop Entry]
Name=Whatsapp-Desktop
Comment=A simple & beautiful desktop client for WhatsApp Web.
Exec=/home/bandithijo/app/whatsapp/Whatsapp-Desktop/dist/WhatsApp-linux-x64/WhatsApp
Icon=whatsapp
Terminal=false
Type=Application
StartupNotify=true
StartupWMClass=whatsapp
Keywords=WhatsApp;Whats;
Categories=Network;InstantMessaging;
X-GNOME-UsesNotifications=true

Perhatikan pada bagian Exec=, berisi lokasi dimana file WhatsApp tersimpan. Pada kasus saya, saya menyimpan direktori cloning dari Whatsapp-Desktop berada pada lokasi /home/bandithijo/app/whatsapp, kamu harus menyesuaikan lokasi ini dengan lokasi dimana kamu menyimpan hasil clone Whatsapp-Desktop dari GitHub.

Referensi

  1. github.com/Enrico204/Whatsapp-Desktop/blob/master/readme.md
    Diakses tanggal: 2018/04/25

  2. yarnpkg.com/en/docs
    Diakses tanggal: 2018/04/25


Penulis

bandithijo

My journey kicks off from reading textbooks as a former Medical Student to digging bugs as a Software Engineer – a delightful rollercoaster of career twists. Embracing failure with the grace of a Cat avoiding water, I've seamlessly transitioned from Stethoscope to Keyboard. Armed with ability for learning and adapting faster than a Heart Beat, I'm on a mission to turn Code into a Product.

- Rizqi Nur Assyaufi

944e8edeccab170ecee65673676b75514b2f62ed